Ketika kita secara kolektif menjadi lebih sadar akan masalah tersebut, pelanggan akan semakin cenderung membeli dari tempat-tempat yang melakukan sesuatu tentang hal itu. Aplikasi yang mengisi lubang di sini adalah katering bali, yang membantu menghubungkan restoran dengan pelanggan yang tertarik untuk membeli makanan yang seharusnya dibuang. Melalui aplikasi ini, orang-orang mencegah pemborosan dan membayar harga yang lebih murah untuk makanan mereka, sementara restoran mendapatkan pendapatan tambahan. Tahun lalu kami membuat blog tentang limbah dari perspektif dapur, tetapi penting juga untuk memikirkan pelanggan yang sedang mengantarkan makanan. Hanya karena limbah dibuang jauh dari tempat restoran Anda, di nampan pelanggan Anda, tidak berarti Anda menghindari biaya. Pelanggan itu akan mengaitkan pemborosan dengan Anda dan mungkin mencari penyedia yang menawarkan apa yang mereka butuhkan - dan tidak ada yang lain di masa depan.
Majalah Catering baru-baru ini menampilkan artikel yang membahas cara staf universitas dan mahasiswa bekerja untuk mengatasi limbah. Ini menampilkan wawancara dengan Jenny Car, manajer proyek kampanye warga di WRAP amal amal, yang mengatakan bahwa ukuran porsi adalah pertimbangan penting pertimbangkan penawaran Anda dan tanyakan, misalnya, apakah Anda perlu menawarkan sisi salad dengan setiap kali makan? Ini adalah salah satu alasan kami mengembangkan 'Pengubah' di Spoonfed. Katering perusahaan bisa sangat boros, dengan piring-piring generik berisi sandwich segar yang lezat dikirimkan suatu hari, dan yang keras, telur-mayo yang dibuang ke tempat sampah berikutnya. Dikombinasikan dengan fungsi Pemesanan Grup kami, Pengubah memungkinkan pengguna akhir Spoonfed memilih makanan Nasi Kuning 12 mereka sendiri dan memilih apa yang mereka inginkan. Jadi pelanggan mendapatkan apa yang mereka inginkan, katering mengurangi biaya, dan lebih sedikit dibuang - menang, menang, menang. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang fitur-fitur ini, klik tombol di kanan bawah dan ngobrol dengan kami. Cara katering inovatif berkembang dalam kondisi sulit
Kami telah sering menulis di blog ini tentang manfaat menemukan aliran pendapatan tambahan melalui katering perusahaan, khususnya di masa-masa sulit bagi industri. Mengirim ke kantor bisa menjadi cara yang bagus untuk menjangkau pelanggan baru, menghindari waktu henti di dapur, dan membawa pesanan bernilai tinggi. Tetapi dengan situs-situs pasar mengenakan sebagian besar dari nilai pesanan, Nasi Kuning 29 bisakah para katering lebih baik menghindarinya? Ini adalah masa-masa yang menantang bagi para katering. Sebuah laporan kemarinmenemukan bahwa keuntungan sebelum pajak dari 100 restoran terbaik di Inggris telah turun 80% dalam 12 bulan terakhir. Merek-merek besar telah dipaksa untuk menutup banyak outlet untuk menghindari pendarahan lebih lanjut di pasar yang penuh ketidakpastian politik, kenaikan tingkat bisnis dan kenaikan upah minimum. Peter Kubik, mengomentari kesulitan keseluruhan yang terlihat di sektor ini, serta keberhasilan Wagamama dan Leon yang terkenal, dengan mengatakan bahwa “Restoran yang melakukan lebih baik adalah mereka yang berinovasi dengan menawarkan sesuatu kepada pelanggan mereka lebih unik.
Melihat lebih jauh ke belakang, pada saat ia mengambil laporan akuntan sebelumnya tentang industri pada bulan Maret, ia mencatat alasan lain untuk penurunan laba: “Kenaikan Deliveroo juga memiliki dampak beragam pada restoran karena sering membuat mereka kehilangan penjualan alkohol dan minuman lain, yang biasanya merupakan penjualan dengan margin tinggi di restoran. Tetap relevan dan situs Marketplace. Dua pengamatan ini mungkin terhubung. Dalam keinginan mereka untuk tetap relevan, perusahaan Nasi Kuning 54 dimengerti ingin pindah online dan mereka menemukan situs pasar cara cepat untuk melakukan ini. Tetapi dalam penjualan melalui situs pihak ketiga, mereka akhirnya dapat menyerahkan sebagian besar dari nilai pesanan mereka sebagai pembayaran ke platform. Dengan margin keuntungan untuk rantai ritel dan restoran ketat dan di bawah tekanan, biaya ini hilang ke pasar bisa menjadi perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Tidak ada keraguan bahwa katering inovatif dapat mengambil manfaat dari aliran pendapatan sekunder yang datang bersama katering drop-off, tetapi katering yang menyerahkan seluruh proses pemesanan dan pengiriman, sederhananya, tidak memiliki hubungan pelanggan. Dalam banyak kasus, restoran Nasi Kuning Bali mungkin menggunakan situs pasar secara tidak perlu, dengan penjualan mengkanibal pesanan yang seharusnya dilakukan secara langsung melalui situs web atau aplikasi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar